Postingan

Puisi Pendek Setjangkir Berlian

Gambar

Puisi Keajaiban Rindu Menembus Sunyi

Gambar
KEAJAIBAN RINDU MENEMBUS SUNYI Karya Tan Mudo Setjangkir Berlian Di sini, masih dalam lingkaran sunyi Termangu dalam pekatnya sembilu Ironi hati yang masih direnggas pilu Gundah gulana terus saja menggasak lalu Tiada sirna, terus saja menderu gerogoti jiwa hingga layu Di sini, masih dalam lingkaran sunyi Aku masih berpikir mencari jalan untuk hapuskan sepi Lamunan merangkai keajaiban mimpi tiada henti Keajaiban rindu yang membara bagaikan kobaran api Hingga aku dan kau dapat mengeja rindu penuh arti Di sini, masih dalam lingkaran sunyi Pada hening sunyi yang menapak reguk waktu Aku masih menatap nanar seiring detak jantung berpacu Gelagar hati menanti keajaiban secercah rindu tiada ragu Gemuruh hati menganyam damai di sela-sela aksara rindu Di sini, masih dalam lingkaran sunyi Hanya menunggu engkau, oh kasihku Datanglah, bawakan keajaiban rindu untuk menembus sunyi di hatiku                        ...

Ada Senja Membingkai Rindu karya Tan Mudo Setjangkir Berlian

Gambar
Pada senja, aku berkelana mencari rindu Jauhku mentatah langkah hingga ke hujung sendu Hanya karna senja, melangkah tiada ragu Namun, selalu saja perjalanan mereguk pilu Pada Senja, aku kuatkan langkah kaki Menganyam senyum aku dan kau di tepian hari Merenggas sunyi hingga sirna di lubuk hati Dan pastikan senja dapatku kuasai Pada Senja, nan lembut dengan langit kemerah-merahan Bias helaian jingga lepas menawan Oh senja, sumbringah aku tak tertahankan Pongah aku, terhanyut senja di pancang kerinduan Pada Senja, rindu pun menyeruak saat senja menanti malam Menggugah gelora selaksa enggan padam, Berkalang bias meski diam-diam kupendam Di remang senja, rindu masih asyik menyulam Pada senja, lamat-lamat kusaksikan Bias menguncup di fajar ke balik cakrawala Perlahan gelap merapal, surai jingga pelita dalam pelukan Tak lupa aku menyisipkan senja, tuk bingkai rindu di hati yang terdalam              ...

PUISI - Menyaksikan Engkau, Senja - Karya Tan Mudo Setjangkir Berlian

PUISI - Menyaksikan Engkau, Senja - Karya Tan Mudo Setjangkir Berlian  menyaksikan engkau, senja lamat-lamat kusaksikan senja yang mulai bernari di tepian patah hari  tak ingin kulewatkan senja yang kan tampil menawan di hadapku apalagi suntingan awan-awan putih, semakin buatku takjub sorai gemulai angin, mengalunkan syahdu simponi pun juga dedaunan melambai-lambai sorak ikut menyapa kehadiran engkau, senja menyaksikan engkau, senja bernari liuk berkas jingga di teluk mata  sungguh, ini buatku tersihir, tergugah aku terpikat izinkan daku, memetik sedikit saja lembar cahaya yang engkau renjiskan izinkan daku, merapal pesona nan merentak indah yang engkau serikan izinkan daku, oh senja... menyaksikan engkau, senja sebab engkau, aku terpukau menyaksikan engkau, senja wah..                            Taman Sari, 9 Oktober 2017

PUISI Senyummu Karya Setjangkir Berlian

Senyummu - Karya Setjangkir Berlian Senyummu, Mencuri detak jantungku Senyummu, Memupuk bibitkan bunga asmara di hatiku Senyummu, Mulai memercik barakan hasrat cintaku Hahhh....(Hatimu inginku, akan milikku) Senyummu...      Aku terkesima Terpaku aku...      Aku terpana Terenyuh aku...      Aku terpukau Tersentuh aku...      Aku tersanjung Terpana aku...      Aku tergugah Terpikat aku...      Aku terbuai Terbang aku... Senyummu, Alir mengalir, aku tersihir Sebab senyummu, jatuh aku pada hatimu... wah...                               Setjangkir Berlian Duri Kota Minyak, 26 Agustus 2017

Biografi Setj.Berlian

Gambar
Setjangkir Berlian Alias Berlian Novriendi lahir Duri, 07 November 1996. Pria berdarah minang ini akrab dipanggil Ber. Ia merupakan anak bungsu dari pasangan Alm.Mayasdi dan Yenita. Ia dibesarkan di daerah kelahirannya Duri. Ber, di tinggal mati oleh ayahnya semenjak umur 6 tahun dan hingga saat ini hidup bersama ibunya juga bersama 2 orang abang dan 1 orang kakak. Semasa kecil Ber rajin membantu orang tuanya berjualan. Ketika itu Ber menjajankan Susu Kedelai yang dibuat oleh ibunya, terkadang Ber juga mengantarkan pesanan pembeli, lepas solat subuh Ber sudah keluar dan mengantarkan pesanan orang. Ber beruntung mempunyai ibu yang rajin dan kuat, ibu Ber sempat berhenti membuat susu kedelai disebabkan proses pembuatan susu yang begitu berat. Ibu Ber beralih membuat dan berjualan gorengan, sama juga, Ber membantu pekerjaan ibunya seperti biasa. Hingga saat ini ibu Ber berjualan sarapan pagi di depan rumahnya. Ber seorang anak yang begitu rajin juga, sama seperti ibunya. Ibaratkan...